Senin, 23 Juli 2012

Anak adalah titipan

Banyak pasangan hidup hanya menginginkan kesenangan semata tanpa ingin bertanggung jawab. Banyak kasus yang kita baca di media, anak yang dilahirkan didunia tidak diinginkan kehadirannya. Ada yg dibuang di tong sampah, di kebun dan ada juga yang dibungkus kain lalu diletakkan didepan rumah orang kaya (mungkin ada yang beranggapan cara yang lebih baik buat si anak-padahal ini juga termasuk kejahatan di dunia dan di akhirat).

Banyak pasangan yang sangat mengharapkan kehadiran tangisan anak dirumah tapi Sang pemilik jiwa belum/tidak menganugerahkannya, dsn begitu juga sebaliknya begitu banyak anak yang lahir tapi tidak diharapkan kehadirannya.

Padahal jika mereka (baca:pasangan) mengetahui bahwa anak itu merupakan titipan yang harus dijaga, dididik dan dirawat. Tidak semua orang bisa menerima titipan, hanya orang yang terpilih sajalah yang bisa mendapatkan amanah tersebut.
Merupakan suatu kebahagiaan disaat mendengar tangisan bayi dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, hingga besar kelak menjadi kebanggaan kita.
Maka berbahagialah bagi jiwa yang terpilih olehNya.

Dan menjadi suatu tantangan tersensiri bagi kita dalam mendidik anak. Terlebih dengan tangangan hidup ini yang makin besar. Kita dihadapkan dengan tantangan lingkungan dan media informasi yang begitu mudah kita peroleh sebagai akibat dari kemajuan teknologi.
Tapi....
Bukan namanya manusia bila kita tidak mampu melewatinya. Karena kita diberikan suatu ciptaan yang begitu indah yaitu otak. Sekarang kita bisa mendapatkan suatu cara dan ide yang sangat bagus dalam mendidik anak.
Saya begitu terkesan saat membava suatu buku karangan MUNIF CHATIN - SEKOLAHNYA MANUSIA (suatu hadiah yang sangat indah dari istri tercinta)
Dalam buku Munif Chatib itu begitu mudah bagi orang tua dalam mendidik anak pada zaman sekarang (jika kita mau menerapkan dengan kesabaran), begitu inspiratif.
"Karena anak merupakan Masterpiece ciptaan Allah yang tidak pernah gagal dalam penciptaannya" begitu Munif Chatib bertutur.
Sungguh begitu hinanya para orang tua jika kita mengabaikan proses mendidik anak. Dan sungguh begitu bahagianya hati ini jika kita melihat anak kita tumbuh kembang sesuai dengan tuntunan hidup kita dan akhirnya menjadi kebanggaan dalam hidup kita.

Terima kasih kepada Bapak Munif Chatib atas sumbangsih yang begitu indah yang menjadi inspirasi saya dalam mendidik anak titipan Allah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar