Kamis, 18 Oktober 2012

Sekolah (lagi)...

Awalnya hati ini menyepelekan semua hal yang berkaitan dengan keluarga terutama dalam hal cara mendidik anak di rumah. "Ah...selama ini khan saya dah melakukan yang terbaik buat kak michel" begitu hati ini berkata kala ummi michel mengajak saya untuk ikutan PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak)

H-1...pikiran ini terus mencari-cari alasan untuk tidak usah ikutan Program itu....so pasti cari cara agar ummi michel gak tersinggung...
"Mi...mungkin ayah agak telat nyampenya" begitu kataku saat akan berangkat (saya bertugas diluar kota, hari libur-sabtu dan minggu-bersama keluarga...si ummi berkata "ya yah gak pa pa yang penting ayah nyampe"

H....saya nyampe di rumah jam 04.00 pagi. Si ummi senang bukan main...karena diluar prediksinya.
Pagi-pagi kakak michel pengen jalan-jalan, sedangkan si ummi jadi panitia PSPA. Jadi kita ambil kesimpulan antar ummi ke tempat acara sambil ajak jalan-jalan si kakak.
07.45...baru selesai jalan-jalan bersama si kakak...si ummi telepon gimana yah...??saya bilang kakak nangis gak izinin ayah ikut acara (cari jalan yang halus biar ummi gak marah...hehe)...trus ummi bilang harus dipaksa yah tuk kebaikannya. Hati ini berkata...tu khan gak usah ikut acara itu sayang anak, lagian pun si kakak gak izinin...trus dengan terpaksa saya omongin sama anak...kak ayah mo sekolah dulu ya...kakak sama bunda seharian bisa...??akhirnya si kakak menyetujuinya walaupun dengan berat hati, tapi gak pake acara nangis...

Waw...subhanallah...hati ini tak meyangka acaranya sungguh tidak membosankan (salut buat Abah Isan yang mendisain acara yang full day, tapi pesertanya gak membuat bosan dan sungguh bermakna dalam kehidupan berkeluarga kelak...amin).

Pertama kali setelah berkeluarga saya dibuat berlinangan air mata...hanya gara-gara anak. Pada saat itu baru saya sadari yang selama ini saya agung-agungkan bahwa saya telah berlaku baik buat anak...ternyata semua itu belumlah cukup untuk dikatakan saya telah berbuat baik untuk si kakak.
Sungguh saya jauh dikatakan telah berbuat baik untuk anak...Selama ini saya hanya menghabiskan waktu dengan anak bukan bersama anak.
Si kakak pun tidak pernah sekalipun komplain atas apa yang telah saya perbuat. Saya telah sering mengabaikan hak-haknya bersama dengan saya. Dia tetap tersenyum menyambut kedatangan saya di rumah walaupun dini hari. Dan itupun tidak setiap hari saya bersamanya. Dia selalu menjadi penghibur dikala umminya sedang sedih. Dia tidak ingin melihat orang tuanya sedih.
Sungguh terima kasih ya Allah telah membuka pintu hati ini dalam menerima pelajaran mendidik anak.

Dengan acara yang saya ikuti yang pada awalnya sungguh memberatkan hati, saya jadi tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anaknya.
Dan pada saat itu saya berjanji dihadapan sang Maha Pencipta...bahwa saya akan berusaha menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak saya kelak.
Saya jadi tahu...tidak semua waktu kita bersama anak...tapi waktu bersama anak jadikan waktu yang berkualitas. Dengan bersama anak...kita akan merasakan suatu kebahagiaan yang tak bernilai, kepuasan batin, dan kekeringan jiwa.
Sungguh acara PSPA yang saya ikuti ini adalah sekolah untuk bekal para orang tua dalam mendidik anak. Karena sebagian penyakit orang tua adalah malas belajar kembali. Apalagi dalam hal mendidik anak. Karena dalam pikiran para sebagaian orang tua mendidik anak adalah hal alami yang terbentuk dengan sendirinya tanpa perlu untuk belajar lagi. Memang...itu semua sunnatullah...kalau orang tua pasti mendidik anaknya menjadi baik...tapi apakah cara orang tua mendidik anak selama ini sudah baik bagi si anak...?? Apakah semua yang kita sampaikan sudah diterima dengan baik oleh si anak...??
Sekarang saya sudah tahu bahwa mendidik anak itu perlu metode, kesabaran, dan keuletan sehingga semua kebaikan yang kita inginkan bagi anak akan tersampaikan dengan baik. Satu kata kunci yang harus kita pahami dan jalani adalah TERUSLAH BELAJAR. Karena dengan belajar akan membuka tabir kegelapan.

Terima kasih buat anakku MICHELIA FATIN HANSAKRI yang begitu sabar menerima saya apa adanya. Dan saya berjanji padamu anakku...bahwa ayah akan berubah dan akan selalu bersamamu.

Senin, 23 Juli 2012

Anak adalah titipan

Banyak pasangan hidup hanya menginginkan kesenangan semata tanpa ingin bertanggung jawab. Banyak kasus yang kita baca di media, anak yang dilahirkan didunia tidak diinginkan kehadirannya. Ada yg dibuang di tong sampah, di kebun dan ada juga yang dibungkus kain lalu diletakkan didepan rumah orang kaya (mungkin ada yang beranggapan cara yang lebih baik buat si anak-padahal ini juga termasuk kejahatan di dunia dan di akhirat).

Banyak pasangan yang sangat mengharapkan kehadiran tangisan anak dirumah tapi Sang pemilik jiwa belum/tidak menganugerahkannya, dsn begitu juga sebaliknya begitu banyak anak yang lahir tapi tidak diharapkan kehadirannya.

Padahal jika mereka (baca:pasangan) mengetahui bahwa anak itu merupakan titipan yang harus dijaga, dididik dan dirawat. Tidak semua orang bisa menerima titipan, hanya orang yang terpilih sajalah yang bisa mendapatkan amanah tersebut.
Merupakan suatu kebahagiaan disaat mendengar tangisan bayi dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, hingga besar kelak menjadi kebanggaan kita.
Maka berbahagialah bagi jiwa yang terpilih olehNya.

Dan menjadi suatu tantangan tersensiri bagi kita dalam mendidik anak. Terlebih dengan tangangan hidup ini yang makin besar. Kita dihadapkan dengan tantangan lingkungan dan media informasi yang begitu mudah kita peroleh sebagai akibat dari kemajuan teknologi.
Tapi....
Bukan namanya manusia bila kita tidak mampu melewatinya. Karena kita diberikan suatu ciptaan yang begitu indah yaitu otak. Sekarang kita bisa mendapatkan suatu cara dan ide yang sangat bagus dalam mendidik anak.
Saya begitu terkesan saat membava suatu buku karangan MUNIF CHATIN - SEKOLAHNYA MANUSIA (suatu hadiah yang sangat indah dari istri tercinta)
Dalam buku Munif Chatib itu begitu mudah bagi orang tua dalam mendidik anak pada zaman sekarang (jika kita mau menerapkan dengan kesabaran), begitu inspiratif.
"Karena anak merupakan Masterpiece ciptaan Allah yang tidak pernah gagal dalam penciptaannya" begitu Munif Chatib bertutur.
Sungguh begitu hinanya para orang tua jika kita mengabaikan proses mendidik anak. Dan sungguh begitu bahagianya hati ini jika kita melihat anak kita tumbuh kembang sesuai dengan tuntunan hidup kita dan akhirnya menjadi kebanggaan dalam hidup kita.

Terima kasih kepada Bapak Munif Chatib atas sumbangsih yang begitu indah yang menjadi inspirasi saya dalam mendidik anak titipan Allah ini.

Kamis, 15 Maret 2012

Support...

pernahkah kamu merasa sendiri..??
Merasa tak ada yg peduli terhadap dirimu...?
Merasa dilupakan...?
merasa hanya pelengkap penderita...?

Itu semua perasaan yg timbul atas semua hal-hal negatif yg sedang melingkupimu...

Saya pernah....

semua perasaan itu berkumpul menjadi satu, bercampur dengan sempurna, ditambah dengan analisa-analisa pikiranmu sendiri (yg padahal tidak ada sama sekali)...sehingga pembi araan yg timbul hanya kekecewaan, dan merasa diabaikan...saya pernah mengalami semua...

Dan semua itu salah...

yakinlah...tidak ada yg diabaikan...tidak ada yg dikucilkan...itu semua bisikan-bisikan kekecewaan yg berkecamuk didalam alam pikiranmu...

Allah mendengar semua perkataan hambaNya...tidak ada yg terlewatkan sedikitpun.

Perkataan lembut dan menenangkan adalah salah satu obat yg paling mujarab...dan ditambah dengan penerimaan yg tulus dari hati atas semua penyemangat tersebut...

inilah perkataan yg menyejukkan hati itu...,

14 Marer 2012 02:49 AM
Jika pernah merasa sendiri, tidak didukung atau di support, maka yakinlah Allah tidak pernah meninggalkanmu.

Jika pernah merasa setiap doa tak kunjung dikabulkan oleh Allah, maka yakinlah Allah tidak terburu-buru, dia senantiasa tepat waktu..

Jika pernah merasa tak di doakan oleh pasanganmu, maka evaluasi lagi, adakah engkau rutin mendoakan pasanganmu?
Bila jawabannya adalah iya, maka biarlah malaikat mencatat setiap kebaikanmu, dan sungguh kau takkan pernah rugi, bukankah setiap doa akan dikembalikan lg kepada yg mendoakan?

Jika kau telah merasa baik,, maka itu adalah saat titik awal kau akan terpuruk, engkau tidak akan lagi mampu menghargai, engkau akan menutup diri dengan ilmu-ilmu kehidupan yg kadang harus membaca yg tersirat jelas pada tanda-tandaNya..

Jika kau merasa kebaikanmu tidak berbalas kebaikan, Dia sedang menempamu dengan ilmu Ikhlas...

Allah takkan pernah meninggalkan qt

14 Maret 2012 09:31 PM
Berusahalah sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yg bermanfaat bagimu & jgn mjd org yg lemah, & jgn berkata,'Andai aku bbuat demikian mk aku akan begini'. Tetapi katakanlah,'Allah telah membuat ketetapan, & apapun yg dikehendaki, Dia akan melakukannya.
(Hr. Muslim)
So..keep spirit hani.. :)

15 Maret 2012 03:20 AM

Moga Allah mudahkan jk mmg ni adlh pintu rizki Allah buat qt, jdlah dr sendiri, jdkn mrk yg tlbh dhlu sukses sbg contoh,tak perlu sama.Karena Allah tak akan iseng menukar rizki qt.Bunga mawar tdk serta-merta mekar, butuh waktu dr hanya pohon berduri kmdn berbunga indah,kupu2 wjb mlwti fase buruk ulat,kmdn dg sabar menjadi indah pada wktNya. Love u coz Allah dg sgenap rindu.

Terima kasih atas semua pengorbananmu...



Selasa, 10 Januari 2012

Memori januari

Sabtu, 09 januari 2010
Sore hari mempuh perjalanan dari Tapaktuan - sigli via geumpang...huih...perjalanan yang melelahkan, tapi demi menjemput impian

Minggu, 10 januari 2010
persiapan pakaian terbaik untuk sesuatu yang indah

Senin, 11 januari 2010
Pagi...mulai hari dengan biasa, tapi ada yang luar biasa hari ini, seluruh isi rumah sibuk bersama aktifitasnya masing-masing, dan para undangan berdatangan...semua bersiap
11:30...mobil innova (carteran...hehe...) yang kami tumpangi berhenti disebuah meunasah tepat disamping rumah yang dituju, dengan sigap tim tatarias artis mempermak diriku...hasilnya emmm...liat sendiri hasilnya....haha
12:00...dimulailah prosesi sakral iti...dengan hati berdebar, tangan dingin, aku menjabat tangan abu...dengan suara lantang kuucapkan kalimat ijab kabul itu...semua saksi berucap SAH...SAH...sejak detik setelahnya aku SAH menjadi seorang SUAMI...lega bercampur haru mengaduk jadi satu...satu kata terucap ALHAMDULILLAH....

Selasa, 12 januari 2010 sampai dengan blog ini ditulis aku jalani sebgai seorang ayah dan suami bagi istri dan anak-anakku...dan insyaAllah sampai seterusnya hingga ajal memisahkan...amin

Happy wedding anniversary