Minggu, 08 Desember 2013

Mengenang sosok Nelson Rolihlahla Mandela


Pada pukul 20:50 hari kamis tanggal 05 Desember 2013 dunia seakan terhenyak atas pemberitaan meninggalnya pelopor kesetaraan di Afrika Selatan Nelson Rolihlahla Mandela-sering disebut dengan Nelson Mandela pada umur 95 tahun akibat infeksi paru-paru yang telah lama dideritanya. 

Seluruh tokoh dunia mengucapkan belasungkawa atas kepergiannya, dan diberitakan juga acara pemakamannya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah manusia modern.
Nelson Mandela merupakan contoh dan model dari manusia yang sering disebut dengan negarawan. Sukar sekali kita menjumpai manusia yang demikian. Banyak negarawan didunia tapi tidak ada yang seperti Nelson Mandela.
Sebelum mencapai cita-cita yang diperjuangkan sering kali para manusia yang mengaku negarawan mengumbar janji-janji kebaikan, setelah dicapai apa yang diperjuangkan umumnya lupa pada janjinya dulu dan banyak yang mabuk akan kekuasaan sehingga enggan untuk melepaskan kekuasaan yang telah dicapainya.

Tapi....
Tidak dengan Nelson Mandela, setelah menjabat satu periode presiden Afrika Selatan dan juga ketua umum ANC (African National Congress)-partai politik di Afrika Selatan, Nelson Mandela menyerahkan kekuasaan kepada penerusnya yaitu Thabo Mbeki-yang kemudian menjadi presiden Afrika Selatan selanjutnya, walau dia mengharapkan Ramaphosa sebagai penggantinya.

Nelson Mandela merasa perjuangannya sudah selesai yaitu menyetarakan harkat dan martabat kulit hitam di negara asalnya, sehingga dia merasa sudah saatnya perjuangan yang dirintisnya dilanjutkan oleh para pemuda penerus perjuangan yang sudah sejak lama diidamkannya.

Nelson Mandela juga termasuk manusia yang berani menyuarakan kebenaran. Nelson Mandela pernah menyuarakan ketidak setujuannya atas vonis teroris untuk Osama bin Laden tanpa ada bukti yang kuat kalau Osama memang melakukan pemboman gedung WTC di Manhattan Amerika Serikat, sehingga atas sikapnya itu presiden George W. Bush menunjukkan sikap kurang simpatinya buat Nelson Mandela-sedangkan kebanyakan kepala negara hanya diam dan terkesan tidak ikut campur. Dia juga mengomentari masalah israel-palestina, dia membuat pernyataan "we know too well that our freedom is incomplete without the freedom of the palestinians-rasanya tidak lengkap kemerdekaan kami tanpa kemerdekaan rakyat palestina", pernyataan ini yang membuat Nelson Mandela dikecam pihak Israel. Dan masih banyak lagi pernyataan-pernyataan Nelson Mandela yang melawan kesemena-menaan, tapi terkadang banyak yang melupakannya.

Semoga dinegeriku muncul mandela-mandela generasi baru yang melebihinya, yang benar-benar memperjuangankan kepentingan masyarakat kebanyakan daripada mementingkan diri dan kelompoknya saja.
Sungguh indahnya negeri jika kita mempunyai seorang pemimpin yang melebihi Nelson Mandela.

Rest in peace Nelson Rolihlahla Mandela-karyamu akan dikenang sepanjang masa oleh seluruh manusia yang mempunyai akal dan hati.

Jumat, 06 Desember 2013

Dilema kondom dan jilbab dinegeriku

Sungguh sedih melihat dan membaca berita di negeriku...
Berita demi berita aneh terus berlaku di negeri tercintaku...
Bagaimana tidak...sedih dan geram atas berita adanya pembagian gratis kondom di tempat-tempat umum. Apa benar dinegeri anugerah ini sudah tidak ada lagi orang pandai dalam bidang kesehatan. Apa harus segitunya akal sehat dikalahkan oleh kertas bergambar yang belakangan dinamakan uang...??


Para pemberi kebijakan dinegeriku ini mengusulkan Pekan Kondom Nasional (PKN) diawal Desember sebagai wujud memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya.
Dengan meluncurkan bus bercat warna merah yang bertuliskan Pekan Kondom Nasional 2013 dan juga dipampang foto artis yang terkenal sexy dan ikon sexy dinegeriku yang membintangi iklan produk kondom "berjuta rasa" dengan pose menantang didindingnya berkeliling ke kampus dan tempat-tempat berkumpulnya komunitas pemuda di seputaran Jakarta.
Sejak itu banyak terjadi gelombang protes diseluruh negeri. Bagaimana tidak...dengan mensosialisaikan program PKN tersebut seolah-olah masyarakat kebanyakan menilai para pembuat kebijakan melegalkan bahkan menyetujui free sex, dengan menyatakn bahwa free sex tidak apa-apa asalkan menggunakan pelindung diri berupa plastik latex yang dinamakan kondom dengan jargon (safe yours family and yours partner).

Pada dasarnya program kemenkes ini tidak menjadi perdebatan dan polemik diseantero negeri jika program menekan angka penyakit HIV ini ditargetkan dilokasi-lokasi yang memang sarang/endemik penyakit HIV ini, yang sebenarnya untuk melenyapkan sama sekali penyakit ini dengan cara menghapus lokalisasi-lokalisasi PSK--malaria saja difogging dan mengubur sumber-sumber yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk aedes aegepty--diseluruh negeri, memberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi PSK yang terlanjur melakoni pekerjaan tersebut, sehingga mereka bisa melupakan pikiran dialam bawah sadar mereka bahwa pekerjaan yang paling mudah mendatangkan uang adalah dengan menjual diri bagi yang tidak mempunyai ketrampilan. Karena survey sejumlah lembaga penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar para penjaja sex ini melakoni pekerjaannya itu didorong oleh faktor kesulitan ekonomi.
Target selanjutnya yaitu dengan sosialisasi yang lebih gencar lagi dikalangan remaja tentang bahaya  HIV/AIDS bisa ditularkan melalui gaya hidup free sex.

Terakhir berita yang menghiasi media, Kemenkes menarik dan mengandangkan bus yang bercat merah tersebut. Dan kemenkes juga menyatakan juga program PKN 2013 ini bukan membagi-bagikan kondom gratis bagi masyarakat. Sungguh sangat telat sekali kemenkes menyatakan pernyataannya setelah semakin gencarnya penolakan diseluruh negeri--kalau tidak ada demo diseluruh negeri mungkin kita tidak akan mendengarkan pernyataan ini. Belakangan tersiar kabar bahwa program PKN ini terkait dengan uang yang bergentayangan dari produsen kondom di kemenkes, moga saja berita ini tidak benar.

Terima kasih bagi para pembuat kebijakan dinegeri ini atas pernyataannya tersebut. Sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib negeri ini kedepannya seandainya program ini terus berlanjut. Semoga akal sehat dan logika masih terus bisa berkuasa atas uang, walaupun sekarang ini uang mulai menunjukkan kepongahan ingin berkuasa atas akal sehat manusia.


Yang namanya kehidupan pasti silih berganti, tapi satu persoalan belum selesai muncul persoalan yang lain dinegeri ini. Bagaiman tidak, pernah mendengar peribahasa "bagai menulan ludah sendiri", itulah yang terjadi dinegeri ini. Institusi penindakan kejahatan POLRI menarik kebijakan penggunaan jilbab bagi personil POLWANnya, dengan berbagai macam alasan.
Padahal kalau memang ingin serius dalam hal jilbab, KAPOLRI sudah sangat-sangat jelas menyatakan bahwa POLWAN sudah bisa menggunakan jilbab bagi yang menginginkannya dengan menggunakan biaya sendiri dan mengacu pada POLDA ACEH mengenai keseragamannya. Sedangkan mengenai anggaran dan model jilbab yang akan digunakan POLRI kedepan bisa dibahas belakangan. Inikan hajat dan hak azasi manusia juga, kalau memang ingin serius membahas masalah jilbab ini, jangan hanya setengah hati.

Sekali lagi, semoga akal sehat selalu menang atas nafsu diri

Majulah negeri ini