Awalnya hati ini menyepelekan semua hal yang berkaitan dengan keluarga terutama dalam hal cara mendidik anak di rumah. "Ah...selama ini khan saya dah melakukan yang terbaik buat kak michel" begitu hati ini berkata kala ummi michel mengajak saya untuk ikutan PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak)
H-1...pikiran ini terus mencari-cari alasan untuk tidak usah ikutan Program itu....so pasti cari cara agar ummi michel gak tersinggung...
"Mi...mungkin ayah agak telat nyampenya" begitu kataku saat akan berangkat (saya bertugas diluar kota, hari libur-sabtu dan minggu-bersama keluarga...si ummi berkata "ya yah gak pa pa yang penting ayah nyampe"
H....saya nyampe di rumah jam 04.00 pagi. Si ummi senang bukan main...karena diluar prediksinya.
Pagi-pagi kakak michel pengen jalan-jalan, sedangkan si ummi jadi panitia PSPA. Jadi kita ambil kesimpulan antar ummi ke tempat acara sambil ajak jalan-jalan si kakak.
07.45...baru selesai jalan-jalan bersama si kakak...si ummi telepon gimana yah...??saya bilang kakak nangis gak izinin ayah ikut acara (cari jalan yang halus biar ummi gak marah...hehe)...trus ummi bilang harus dipaksa yah tuk kebaikannya. Hati ini berkata...tu khan gak usah ikut acara itu sayang anak, lagian pun si kakak gak izinin...trus dengan terpaksa saya omongin sama anak...kak ayah mo sekolah dulu ya...kakak sama bunda seharian bisa...??akhirnya si kakak menyetujuinya walaupun dengan berat hati, tapi gak pake acara nangis...
Waw...subhanallah...hati ini tak meyangka acaranya sungguh tidak membosankan (salut buat Abah Isan yang mendisain acara yang full day, tapi pesertanya gak membuat bosan dan sungguh bermakna dalam kehidupan berkeluarga kelak...amin).
Pertama kali setelah berkeluarga saya dibuat berlinangan air mata...hanya gara-gara anak. Pada saat itu baru saya sadari yang selama ini saya agung-agungkan bahwa saya telah berlaku baik buat anak...ternyata semua itu belumlah cukup untuk dikatakan saya telah berbuat baik untuk si kakak.
Sungguh saya jauh dikatakan telah berbuat baik untuk anak...Selama ini saya hanya menghabiskan waktu dengan anak bukan bersama anak.
Si kakak pun tidak pernah sekalipun komplain atas apa yang telah saya perbuat. Saya telah sering mengabaikan hak-haknya bersama dengan saya. Dia tetap tersenyum menyambut kedatangan saya di rumah walaupun dini hari. Dan itupun tidak setiap hari saya bersamanya. Dia selalu menjadi penghibur dikala umminya sedang sedih. Dia tidak ingin melihat orang tuanya sedih.
Sungguh terima kasih ya Allah telah membuka pintu hati ini dalam menerima pelajaran mendidik anak.
Dengan acara yang saya ikuti yang pada awalnya sungguh memberatkan hati, saya jadi tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anaknya.
Dan pada saat itu saya berjanji dihadapan sang Maha Pencipta...bahwa saya akan berusaha menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak saya kelak.
Saya jadi tahu...tidak semua waktu kita bersama anak...tapi waktu bersama anak jadikan waktu yang berkualitas. Dengan bersama anak...kita akan merasakan suatu kebahagiaan yang tak bernilai, kepuasan batin, dan kekeringan jiwa.
Sungguh acara PSPA yang saya ikuti ini adalah sekolah untuk bekal para orang tua dalam mendidik anak. Karena sebagian penyakit orang tua adalah malas belajar kembali. Apalagi dalam hal mendidik anak. Karena dalam pikiran para sebagaian orang tua mendidik anak adalah hal alami yang terbentuk dengan sendirinya tanpa perlu untuk belajar lagi. Memang...itu semua sunnatullah...kalau orang tua pasti mendidik anaknya menjadi baik...tapi apakah cara orang tua mendidik anak selama ini sudah baik bagi si anak...?? Apakah semua yang kita sampaikan sudah diterima dengan baik oleh si anak...??
Sekarang saya sudah tahu bahwa mendidik anak itu perlu metode, kesabaran, dan keuletan sehingga semua kebaikan yang kita inginkan bagi anak akan tersampaikan dengan baik. Satu kata kunci yang harus kita pahami dan jalani adalah TERUSLAH BELAJAR. Karena dengan belajar akan membuka tabir kegelapan.
Terima kasih buat anakku MICHELIA FATIN HANSAKRI yang begitu sabar menerima saya apa adanya. Dan saya berjanji padamu anakku...bahwa ayah akan berubah dan akan selalu bersamamu.